Wednesday 29 December 2021

Pengertian dan Topologi BTS (Base Transceiver Station)

BTS adalah kependekan dari Base Transceiver Station. Termonologi ini termasuk baru dan mulai populer di era booming seluler saat ini BTS berfungsi menjembatani perangkat komunikasi pengguna dengan jaringan menuju jaringan lain, satu cakupan pancaran BTS dapat disebut cell.

Komunikasi seluler adalah komunikasi modern yang mendukung mobilitas yang tinggi, dari beberapa BTS kemudian dikontrol oleh satu Base Station Controller (BSC) yang terhubungkan dengan koneksi microwave ataupun serat optik.

Topologi BTS 

Topologi BTS berfungsi untuk menyediakan jaringan (interface) berupa sinyal radio gelombang elektromagnetik untuk penggunaan dalam hal ini adalah handphon, modem, fax dll. Frequensianya mengikuti alokasi yang telah diberikan pemerintah kepada operator masing-masing ada yang diband 450 Mhz, 800 Mhz, 900 Mhz, 1800 Mhz maupun frequensi diatas itu, komunikasi dari arah BTS ke pengguna disebut downlink, sedangkan jalur frequensi yang digunakan mengirim informasi dari pengguna ke BTS disebut uplink.

Dalam ilmu sains semakin tinggi frequensi maka gangguan (noise) akan semakin besar, sehingga diperlukan daya yang lebih besar agar kualitasnya lebih terjamin, tower BTS terendah (40 Meter) memiliki radiasi 1 watt/m2 (untuk pesawat 1800 Mhz) sedangkan standar yang dikeluarkan WHO maksimal radiasi yang bisa ditolerir adalah 4,5 (800 Mhz) s/d 9 watt/m2 (1800 Mhz), sedangkan radiasi dari radio informatika atau internet (2,4 Ghz) hanya sekitar 3 watt per m2 saja, masih sangat jauh dari ambang batas WHO 9 watt/m2 radiasi ini makin lemah apabila tower makin tinggi, rata-rata tower seluler yang dibangun di indonesia memiliki ketinggian 70 Meter, dengan demikian radiasinya jauh lebih kecil lagi.

0 komentar:

Post a Comment